Tammin ad-Dari adalah Abu Ruqqayah Tamim bin Aus bin Kharijah ad-Dari dari Bani Lakhm. Dia termasuk salah seorang ulama ahli kitab dan salah seorang sahabat Rasulullah (saw). Dia masuk Islam pada tahun ke-9 setelah datang ke kota Madinah al-Munawwarah. Dia telah meriwayatkan dari Nabi (saw) dan beberapa sahabat beliau.
*beliau berkata, “Demi Allah, aku tidak mengumpulkan kaliankarena suatu keinginan atau perasaan takut, tetapi aku mengumpulkan kalian karena Tammin ad-Dari. Dia adlah seorang laki-laki Nasrani yang datang, kemudian melakukan biat dan masuk Islam. Dia menyampaikan padaku sebuah kisah yang sesuai dengan apa yang telah aku sampaikan pada kalian tentang Dajjal. Dia bercerita bahwa dia menaiki sebuah kappa laut dengan 30 orang laki-laki dari Lakhm dan Jadzzzam. Selama sebulan ombak mengombang ambingkan mereka ditengah lautan. Kemudian, mereka berlabuh kesebuah pulau dilautan sampai terbenam matahari. Setelah itu, mereka duduk didekat kapal dan masuk kedalam pulau. Tiba-tiba mereka bertemu seekor binatang berbulu banyak, mereka tidak tahu mana bagian depan dan mana bagian belakang karena banyaknya bulu.
Mereka berkata, ‘Siapakkah kamu?’
Dia (binatang berbulu) menjawab, “Aku adalah jassasah.”
Mereka bertanya, “Siapakah Jassasah?”
Dia berkata. ‘wahai kaum, pergilah kalian ke laki-laki ini didalam biara. Sesungguhnya dia sangat ingin memberi tahu kalian.’
Tamim berkata, ‘ketika dia menyebutkan nama seorang laki-laki kepada kami, kami takut kalai dia adalah setan.’
Dia (Tamim) berkata, ‘Kemudian kami pergi sampai akhirnya mereka tiba dibiara. Ternyata didalamnya terdapat seseorang bertubuh sangat besar yang tidak pernah kami lihat sebelumnya. Dia dibelenggi dengan sangat kuat. Kedua tangannya dijadikan satu dilehernya dan dari kedua lutut sampai kedua tumitnya dibelenggu dengan besi.’
Mereka bertanya, ‘Siapakah kamu?’
Dia menjawab, ‘Kalian telah mengetauhi aku. Beri tahu aku siapa kalian?’
Mereka berkata, “.kami adalah orang-orang Arab. Kami naik kapal laut Selama sebulan ombak mengombang ambingkan kami ditengah lautan. Kemudian, kami berlabuh kesebuah pulau. Setelah itu, kami duduk didekat kapal dan masuk kedalam pulau. Tiba-tiba kami bertemu seekor binatang berbulu banyak, kami tidak tahu mana bagian depan dan mana bagian belakang karena banyaknya bulu. Kami berkata, ‘Siapakkah kamu?’Dia (binatang berbulu) menjawab, “Aku adalah jassasah.” Kami bertanya, “Siapakah Jassasah?” Dia berkata. ‘wahai kaum, pergilah kalian ke laki-laki ini didalam biara. Sesungguhnya dia sangat ingin memberi tahu kalian.’ Lalu kami segara pergi kepadamu dan kami merasa takut padanya. Kami khawatir dia adalah setan.
Dia berkata, ‘sesungguhnya itu adalah baik bagi mereka untuk menaatinya. Sesungguhnya aku akan member tahu kalian tentang aku; aku adalah al-masih dan aku hamper diizinkanuntuk keluar maka aku akann keluar, lalu aku berjalan dibumi. Tidak ada satu desapun yang tidak aku singgahi dalam 40 malam, kecuali Mekkah dan Thaybah─Madinah al-Munawwarah. Keduanya terlarang bagiku untuk memasukinya. Setiap kali aku akan masuk ke salah satu dari keduanya, malaikat menghalangiku darinya. Pada setiap celah darinya terdapat malaikat-malaikat yang menjaganya