NDB adalah suatu alat bantu yang dipergunakan untuk menuntun dan membimbing pesawat udara menuju ke sesuatu titik atau daerah yang akan dituju.
Falsilitas NDB ini pada dasarnya menggunakan suatu pemancar yang menggunakan gelombang elektromagnetik ke segala arah (omnidirectional) secara terus-menerus berupa isyarat Medium Frequensy (MF) dengan menggunakan kode morse. Frequensi yang dipergunakan pada Bandara Hasanuddin yaitu 375 KHz.
Sementara itu isyarat tersebut akan diterima oleh pesawat terbang yang dilengkapi dengan loop antena, sehingga penerbang dapat menentukan arahnya menuju ke stasiun NDB tersebut. peralatan ini terdapat dipesawat dan biasanya di sebut ADF ( Automatic Direction Finder ).
Jadi apabila suatu pesawat melintas di atas suatu bandar udara dan menangkap sinyal audio yang dikodekan dalam kode morse tertentu (tergantung bandar udara apa yang sedang dilintasinya), maka pesawat tersebut akan mengetauhi ia sedang berada dalam wilayah bandar udara tersebut. Misalnya apabila suatu pesawat mendengar serta menerima kode morse yang dikodekan dalam bentuk _ _ _ . _ _ _ yang berarti OJ ( Oscar Juliet ) maka pesawat tersebut langsung mengetauhi bahwa ia sedang melintas di atas Bandar Udara Hasanuddin Ujung Pandang. Sedangkan apabila pesawat menerima kode OH ( Oscar Hotel) berarti pesawat ini melintas di atas Bandara Pattimura Ambon.
Dimana suatu pesawat akan menuju NDB tersebut. Dengan demikian maka NDB akan mengarahkan pesawat untuk melaluinya dan selanjutnya akan membimbing pesawat tersebut ke bandar udara yang di tuju.
2. Locater
NDB berfungsi sebagai locater berarti NDB tersebut merupakan patokan bagi suatu pesawat. NDB yang berfungsi sebagai suatu locater yang biasanya ditempatkan di tempat tertentu, agar jika pesawat melewati NDB tersebut maka pilot akan mengetauhi dimana posisinya sekarang. Selain itu NDB sebagai locater juga akan menunjukan sumbu landasan kepada pilot pada saat akan melakukan pendaratan atau melanjutkan penerbangan.
3. En-route
NDB berfungsi sebagai en-route berarti NDB tersebut hanya memberikan kode bagi penerbang lintas. Sebagai contoh sebuah pesawat dari Jakarta akan ke Ambon tanpa transit di Bandar Udara Hasanuddin Ujung Pandang.
4. Holding
NDB berfungsi sebagai Holding berarti NDB tersebut menjadi patokan bagi pilot untuk terbang berputar-putar dan menunggu giliran untuk mendarat yang mana tentunya akan diberikan oleh ATC ( Air Traffic Control ).
2. Jarak sedang (Medium Range) berukuran 150 Nm
3. Jarak jauh (long Renge) berukuran 300 Nm
Falsilitas NDB ini pada dasarnya menggunakan suatu pemancar yang menggunakan gelombang elektromagnetik ke segala arah (omnidirectional) secara terus-menerus berupa isyarat Medium Frequensy (MF) dengan menggunakan kode morse. Frequensi yang dipergunakan pada Bandara Hasanuddin yaitu 375 KHz.
Sementara itu isyarat tersebut akan diterima oleh pesawat terbang yang dilengkapi dengan loop antena, sehingga penerbang dapat menentukan arahnya menuju ke stasiun NDB tersebut. peralatan ini terdapat dipesawat dan biasanya di sebut ADF ( Automatic Direction Finder ).
Jadi apabila suatu pesawat melintas di atas suatu bandar udara dan menangkap sinyal audio yang dikodekan dalam kode morse tertentu (tergantung bandar udara apa yang sedang dilintasinya), maka pesawat tersebut akan mengetauhi ia sedang berada dalam wilayah bandar udara tersebut. Misalnya apabila suatu pesawat mendengar serta menerima kode morse yang dikodekan dalam bentuk _ _ _ . _ _ _ yang berarti OJ ( Oscar Juliet ) maka pesawat tersebut langsung mengetauhi bahwa ia sedang melintas di atas Bandar Udara Hasanuddin Ujung Pandang. Sedangkan apabila pesawat menerima kode OH ( Oscar Hotel) berarti pesawat ini melintas di atas Bandara Pattimura Ambon.
Berdasarkan fungsinya, NDB dapat dibedakan atas :
1. Homing Dimana suatu pesawat akan menuju NDB tersebut. Dengan demikian maka NDB akan mengarahkan pesawat untuk melaluinya dan selanjutnya akan membimbing pesawat tersebut ke bandar udara yang di tuju.
2. Locater
NDB berfungsi sebagai locater berarti NDB tersebut merupakan patokan bagi suatu pesawat. NDB yang berfungsi sebagai suatu locater yang biasanya ditempatkan di tempat tertentu, agar jika pesawat melewati NDB tersebut maka pilot akan mengetauhi dimana posisinya sekarang. Selain itu NDB sebagai locater juga akan menunjukan sumbu landasan kepada pilot pada saat akan melakukan pendaratan atau melanjutkan penerbangan.
3. En-route
NDB berfungsi sebagai en-route berarti NDB tersebut hanya memberikan kode bagi penerbang lintas. Sebagai contoh sebuah pesawat dari Jakarta akan ke Ambon tanpa transit di Bandar Udara Hasanuddin Ujung Pandang.
4. Holding
NDB berfungsi sebagai Holding berarti NDB tersebut menjadi patokan bagi pilot untuk terbang berputar-putar dan menunggu giliran untuk mendarat yang mana tentunya akan diberikan oleh ATC ( Air Traffic Control ).
Peralatan navigasi NDB ini mempunyai jarak jangkauan yang beragam jauhnya. ada tiga kategori jarak yang dipergunakan yaitu :
1. Jarak dekat (low Range) berukuran 50 Nm2. Jarak sedang (Medium Range) berukuran 150 Nm
3. Jarak jauh (long Renge) berukuran 300 Nm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar