Blink-182

Senin, 19 Desember 2011

NDB (Non Directional Beacon)


            Merupakan alat bantu Navigasi yang berfungsi untuk memberikan informasi posisi relative pesawat terhadap bandara/lokasi di mana NDB tersebut dipasang. NDB memancarkan sinyal identifikasi berupa 2 huruf yang dikodekan dalam kode morse, Sementara itu kode tersebut akan diterima oleh pesawat terbang yang dilengkapi oleh loop antenna, sehingga pilot dapat menentukan arahnya menuju stasiun NDB yang dituju. Apabila pesawat menerima kode morse OJ (Oscar Juliet) maka pesawat tersebut langsung mengetauhi bahwa ia sedang melintas di atas Bandar Udara Sultan Hasanuddin – Ujung Pandang. NDB memancarkan sinyal identifikasi tersebut dengan menggunakan gelombang radio frequensi rendah (LF) atau frequensi menengah (MF) kesegala arah, yaitu antara 200 KHz – 800 KHz. Alat penerima sinyal NDB dipesawat disebut ADF (Automatic Direction Finder).
                 Karena menggunakan frequensi HF maka pancaran NDB merambat melewati tekstur permukaaan bumi atau grounwave, sehingga pancarannya dapat lebih jauh.   
NDB biasanya merupakan falsilitas navigasi yang paling awal dipasang & ada disetiap bandara. Bagian-bagian pokok dari NDB adalah transmitter, change over unit, antenna tuning unit, antenna dan dummyload.
       Berdasarkan fungsinya, NDB dapat dibedakan atas :
a.    1. Homing = NDB yang berfungsi dimana suatu pesawat akan menuju ke NDB tersebut. Dengan demikian maka NDB akan mengarahkan pesawat untuk melaluinya dan selanjutnya akan membimbing pesawat tersebut ke Bandar udara yang dituju.
b.   2.  Locater = NDB yang berfungsi sebagai locater berarti NDB tersebut merupakan patokan bagi pesawat. NDB yang berfungsi sebagai suatu locater biasanya ditempatkan pada tempat tertentu, agar jika pesawat melewati NDB tersebut maka pilot akan mengetauhi dimana posisinya sekarang.
3.   En-route = NDB berfungsi sebagai en-route berarti NDB tersebut hanya memberikan kode bagi penerbang lintas. Sebagai contoh sebuah pesawat dari Jakarta akan ke Ambon tanpa transit di Bandar Udara Hasanuddin Ujung Pandang.
4.  Holding = NDB berfungsi sebagai Holding berarti NDB tersebut menjadi patokan bagi pilot untuk terbang berputar-putar dan menunggu giliran untuk mendarat yang mana tentunya akan diberikan oleh ATC ( Air Traffic Control ).
  
Peralatan navigasi NDB ini mempunyai jarak jangkauan yang beragam jauhnya. ada tiga kategori jarak yang dipergunakan yaitu :
 1. Jarak dekat (low Range) berukuran 50 Nm
 2. Jarak sedang (Medium Range) berukuran 150 Nm
 3. Jarak jauh (long Renge) berukuran 300 Nm

sedangkan berdasarkan besaran power output yang dihasilkan, NDB dapat dibedakan atas :
a.    1. Low Range (LR) = NDB dengan power out 50 – 100 W, jarak jangkauannya antara 50 – 100 NM.
b.    2. Medium Range (MR) =  NDB dengan power out max 1000 W, jarak jangkauannya ≤ 500 NM.
c.    3. High Range (HR) = NDB dengan power out max 3000 W, jarak jangkauannya ≥ 500 NM.
   NDB yang ditangani oleh Dinas Teknik Navigasi Udara & Radar MATSC bermerek Nautel type NX12000BD, merupakan NDB HR yang bekerja pada frequensi 375 KHz dengan memancarkan sinyal ident “OJ”.




    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar